Fotoreproduksi sebagai salah satu kegiatan dalam proses penyiapan barang cetakan memiliki peran cukup tinggi untuk menghasilkan suatu hasil cetakan. Dalam pekerjaan fotoreproduksi terdapat 3 kegiatan utama, yaitu pemotretan, montase dan pembuatan acuan cetak. Pada prinsipnya kegiatan reproduksi terbagi dalam 2 bagian besar, yaitu:
1) Reproduksi Hitam Putih
2) Reproduksi Pemisahan Warna
Pemotretan dikenal juga dengan istilah fotografi, yaitu berasal dari kata foto yang berarti cahaya dan grafi yang berarti menulis atau menggambar. Maka berdasar pengertian tersebut, fotografi diartikan sebagai tulisan atau gambaran yang dikerjakan dengan cahaya. Untuk mendapatkan hasil dari fotografi, maka dilakukan langkah sebagai berikut :
1) pembentukan banyangan tajam
2) perekaman bayangan menggunakan cahaya/penyinaran
3) pemrosesan bayangan yang direkam menjadi nyata
Cahaya berperan penting dalam pembentukan gambar bayangan terhadap lapisan bahan peka cahaya yang berupa elmusi. Bahan peka cahaya tersebut merupakan lapisan selatin yang mengandung persenyawaan perak halida yang akan terurai persenyawaan peraknya apabila terkena sinar/cahaya.
Banyak sedikitnya peruraian tergantung dari intensitas cahaya yang menyinarinya. Akibat peruraian akan timbul bentuk bayangan yang belum terlihat disebut dengan latent image. Melalui proses lainnya maka bayangan itu menjadi nyata dan terlihat dengan jelas. Untuk membentuk bayangan suatu gambar atau image dipergunakan bahan peka cahaya yang disebut dengan film sensitif.
Dalam fotoreproduksi film dipergunakan untuk memperoleh gamabr negative atau positif yang dipergunakan untuk keperluan pembuatan pelat dan klise.
Film untuk keperluan grafika terdiri dari:
1) Film lith yaitu film yang dipergunakan untuk pemotretan berbentuk teks, gambar garis, gambar beraster dan pemotretan raster.
2) Film nada penuh yaitu film yang dipergunakan untuk pemotretan nada penuh baik hitam putih maupun berwarna.
Menurut kepekaan cahaya, film terbagi menjadi 3 golongan yaitu:
1) Blue sensitive film yaitu dilm yang peka terhadap cahaya biru. Dalam prosesnya dipergunakan lampu pengaman merah.
2) Orthochromatic yaitu film yang peka terhadap cahaya biru hijau dan sedikit kuning, yang dalam prosesnya dapat dikerjakan dengan dengan lampu pengaman merah.
3) Panchromatic yaitu film yang peka terhadap semua warna cahaya, sehingga dalam prosesnya harus dilakukan dalam keadaan yang gelap total.
1 comment:
terimakasih untuk infonya om..kebetulan saya guru baru di smk grafika tangsel. materi ini cukup membantu saya untuk membuat bbrp slide ppt sbg acuan bahan mengajar. saya izin copas om :)
Post a Comment