Monday, January 28, 2008

Draft Proposal

POLA PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR ICT (INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY) UNTUK PENDIDIKAN SESUAI DENGAN KARAKTERISTIK WILAYAH DI KABUPATEN LUMAJANG

=======================================================
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (Information & Communication Technology) dewasa ini terasa sangat cepat dan telah marasuk ke segala sendi-sendi kehidupan manusia. Teknologi Informasi dan Komunikasi juga telah membuka mata dunia, telah menjadikan dunia tanpa batas, tanpa dapat dibedakan antar ruang dan waktu. Sekarang semua orang telah menyadari bahwa Teknologi Informasi dan Konunikasi seperti internet telah dapat mengubah pola interaksi masyarakat baik interaksi bisnis, ekonomi, social, dan budaya. Hadirnya teknologi tersebut telah menunjang efektifitas dan efisiensi operasional perusahaan, terutama perananya sebagai sarana komunikasi, publikasi, serta sarana untuk mendapatkan berbagai informasi yang dibutuhkan oleh sebuah badan usaha dan bentuk badan usaha atau lembaga lainnya (Empy Effendi dan Hartono Zhuang, 2005).

Teknologi Informasi bisa dikatakan telah merasuki ke segala bidang dan ke berbagai lapisan masyarakat. Pada masa sekarang ponsel dengan kemampuan mengambil informasi dari internet telah menjadi barang yang biasa dipakai orang untuk berkomunikasi, yang menjadikan jarak seperti tak terasa. Orang menjadi terbiasa dengan surat elektronis (e-mail) dan mulai menjauhi penggunaan surat konvensional yang menggunakan kertas. Orang lebih suka menggunakan program-program pengolah kata untuk membuat dokumen daripada memakai mesin ketik biasa. (Abdul Kadir, 2005)

Dunia pendidikan juga telah mengalami perubahan besar dalam aktifitasnya dengan dukungan pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dewasa ini. Interaksi antara lembaga pendidikan dan masyarakat, antara guru dan siswa, antara dosen dan mahasiswa, antara administrator dan mahasiswa lambat laun telah bergeser dari sebuah aktivitas konvensional yang mengharuskan antara keduanya saling bertemu dalam satu waktu dan dalam satu tempat, kini telah bergeser dimana seluruh aktivitas tersebut dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja melalui pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Program pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk pendidikan telah dimulai secara simultan sejak tahun 1999 oleh Departemen Pendidian Nasional. Terdapat berbagai program yang telah digulirkan baik berupa pengembangan infrastruktur, pengembangan isi (content) maupun pengembangan Sumber Daya Manusia. Program-program tersebut antara lain : (1) JARNET (Jaringan Internet), (2) JIS (Jaringan Informasi Sekolah), (3) JIP (Jaringan Inovasi Pendidikan), (4) WAN Kota, (Wide Area Network), (5) ICT Center, (6) Laboratorium Multimedia, (7) Jardiknas (Jejaring Pendidikan Nasional), (8) Teknisi MRIT (Maintenance & Repaired of Information Technology), (9) PJJ-D3-TKJ, (10) TV-Edukasi, (11) Radio pendidikan, dan masih banyak lagi program pengembangan yang lain.

Program pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi bagi dunia pendidikan seperti yang tersebut diatas terus dilaksanakan sesuai dengan yang diamanahkan dalam Renstra Depdiknas 2005-2009 melalui tiga pilar kebijakan pendidikan nasional yaitu : 1) Meningkatkan pemerataan akses pendidikan; 2) Meningkatkan mutu, relevansi dan daya saing pendidikan nasional; 3) Meningkatkan pelayanan dan manajemen pendidikan yang transparan, akuntabel dan good governance (Renstra Depdiknas 2005-2009).

Adapun rencana pembangunan ICT (Information & Communication Technology) Pendidikan Nasional 2005-2009 meliputi : 1) Membangun infrastruktur dan konektifitas skala nasional; 2) Membangun ICT untuk proses belajar mengajar; 3) Meningkatkan kompetensi dan literasi ICT sumber daya manusia pendidikan; 4) Membangun ICT untuk mendukung manajemen pendidikan yang akuntabel dan good governance; 5) Membangun tata kelola ICT yang berkesinambungan (Rencana Kerja Tim ICT Depdiknas, 2007).

Di Kabupaten Lumajang program-program pengembangan teknologi informasi dan komunikasi untuk pendidikan mulai dilaksanakan sejak tahun 2004 dengan dilaksanakannya pelatihan bagi guru-guru komputer yang berasal dari 25 sekolah melalui Program Jaringan Informasi Sekolah (JIS). Sasaran yang diharapkan dari kegiatan tersebut adalah adanya pengembangan pemanfaatan TIK di sekolah baik dalam kegiatan administrasi maupun pembelajaran serta adanya komunitas guru TIK. Pada awal keberadaannya program ini cukup efektif dengan melakukan berbagai kegiatan baik diklat untuk peningkatan kompetensi secara bersama-sama serta pengembangan infrastruktur TIK di sekolah.

Sebagai wujud pengembangan infrastruktur ICT adalah dibangun jaringan komputer secara luas yaitu WAN (Wide Area Network) Lumajang tahun 2005 dan berhasil mengkoneksikan 11 sekolah dan 1 Kantor Dinas Pendidikan serta beberapa Dunia Usaha/Industri. Pengembangan infrastruktur untuk pendidikan tersebut juga mendapatkan dukungan dari pemerintah daerah baik moril maupun pendanaan yang wujudnya adalah diresmikannya program tersebut oleh Bupati Lumajang serta pemberian bantuan modal pengembangan sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah).

Pada tahun 2007 Kabupaten Lumajang mendapatkan program pengembangan dengan mengkoneksikan sebanyak 12 sekolah melalui WAN Lumajang dari pemerintah pusat masing-masing senilai Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah), serta subsidi untuk 43 sekolah melalui program schoolnet[1] masing-masing senilai Rp. 4.500.000,- (empat juta lima ratus rupiah). Bersamaan dengan itu Pemerintah Daerah juga memberikan bantuan pendamping sebesar Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) untuk penambahan BTS (Base Terminal Services), dengan tujuan agar dapat menghubungkan sekolah-sekolah dibeberapa wilayah kecamatan. Seperti diketahui bahwa wilayah Kabupaten Lumajang terbagi menjadi 21 wilayah kecamatan yang sudah barang tentu memerlukan investasi yang sangat besar apabila ingin menghubungkan sekolah-sekolah kedalam suatu jaringan (network).

Bersamaan dengan dilaksanakannya program pengembangan tersebut diatas, ternyata disisi lain terdapat penurunan jumlah sekolah yang telah terkoneksi sebelumnya yaitu 6 dari 10 sekolah memutuskan koneksinya ke WAN Lumajang dengan berbagai alasan seperti 1) kurang bermanfaat, dimana keberadaan akses intra dan internet disekolahnya tidak memberikan manfaat secara langsung bagi guru, siswa dan sekolah secara umum, 2) tidak ada yang menggunakan, yaitu tidak ada guru/staff yang memanfaatkan koneksi tersebut karena keterbatasan waktu serta pekerjaan yang tidak membutuhkan akses intra/internet, 3) terbatasnya anggaran sekolah untuk membayar iuran, dan lain sebagainya. (ICT Center Lumajang, 2007)

1.2. Rumusan masalah

Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa program pengembangan infrastruktur ICT untuk pendidikan di Kabupaten Lumajang belum berjalan dengan optimal.

1.3. Tujuan

1) Mengevaluasi pelaksanaan program pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk pendidikan di Kabupaten Lumajang.

2) Menentukan pola pengembangan infrastruktur ICT untuk pendidikan yang sesuai dengan karakteristik wilayah di Kabupaten Lumajang.

1.4. Sasaran

1. Mengidentifikasi kondisi existing infrastruktur ICT untuk pendidikan di Kabupaten Lumajang

2. Mengidentifikasi kondisi existing infrastruktur ICT publik yang dapat dimanfaatkan oleh lembaga-lembaga pendidikan di Kabupaten Lumajang.

=====================



No comments: