Ketika sebuah project pendidikan sebut saja "Sekolah Unggulan Terpadu" (SUT) Lumajang, berbagai program diluncurkan termasuk salah satunya "ICT". maka kamipun bersama beberapa orang mengikuti kegiatan-demi kegiatan tersebut. Seperti halnya project ICT pada umumnya, misinya adalah membangun sebuah Sistem Informasi Manajemen di lingkungan SUT yang didalamnya ada (SDN Tompokersan 3, SMPN 1 Lumajang, SMAN 2 Lumajang dan SMKN 1 Lumajang).
Salah satu item dalam pembangunan tersebut adalah masalah jaringan (network), pada waktu itu tersedia dana sekitar Rp 18 juta (kalo tidak salah), maka presentasilah seseorang perwakilan vendor dari kota Malang, disitu kemudian saya mencoba menyampaiakn ide dan solusi (mungkin) kepada kalangan manajemen SUT (para Manajer dan Konsultan) dari UM Malagang.
Usul saya adalah jika jelas dana tidak mencukupi untuk membangun network maka solusinya adalah program di"TERPADUKAN" dengan progam yang ada di SMKN1 dimana bahwa diantara sekolah-sekolah SUT sebut saja SMAN2 sudah terkoneksi ke SMKN1 melalui Wifi, SMPN1 telah terkoneksi dg wifi juga namun sejak pindah ke lokasi SUT perangkatnya belum terinstalasi kembali, sementara SDN Tompokersan 3 disalurkan subsidi koneksi wifi oleh SMKN1, dengan demikian untuk urusan jaringan tidak perlu membangun kembali, melainkan tinggal mengoptimalkan saja yang telah ada. Untuk akses internet diarahkan saja ke SMKN1 yang telah tersedia akses internet. Dengan demikian akan dapat dihemat dananya, dan dana yang ada dapat dipergunakan untuk kegiatan yang lain.
Ternyata benar "proyek ya tetap proyek", jaringan secara fisik digelar, dengan menarik kabel UTP dari Kantor pusat SUT ke SMK1, dari SMK1 ke SDN Tompo 3, dari Kantor SUT ke SMPN1 dan terus ke SMAN2. Entah untuk apa fungsinya kabel-kabel tersebut berhenti di sebuah Swith yang nempel disudut ruangan tata usaha.
Setelah sekian lama kondisi "nempel" itu dengan "tiada fungsi" berlangsung, maka giliran pak manajer memerintahkan kami untuk "meng-online"kan SUT. Gak tau apa yang mau di-online kan, SIM (yang mana???), akses internet (dari mana???).
Kemudian dasar golongan "relawan" maka berangkatnya saya dan beberapa teman untuk mengecek kembali jaringan fisik yang telah terpasang, hasilnya ? "ya itu tadi switch nempel di dinding tiada fungsi".
Kami harus laporkan pengecekan tersebut, langkah awal kami usul ganti switch (biar ada kegiatan), tambah Access point di Kantor SUT (sama biar ada kegiatan).
Langkah berikutnya adalah "sharingkan" internet dari SMKN1, hasilnya semenyara di kantor Tata usaha SDN3 Tompokersan telah dapat akses internet, juga di Perpustakaannya, sementara di kantor SUT ? dasar kabelnya emang terlalu panjang untuk sebuah jaringan dengan UTP, maka koneksi putus-putus alias tidak lancar, sementara di SMP dan SMA ya lebih panjang lagi.
Langkah berikutnya ????? nanti dulu
No comments:
Post a Comment